WCC

Cerita di Balik Suksesnya Bisnis Nona Martabak

Walisongo Career Center Online, Semarang – Moh. Arif Faozan merupakan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Walisongo Semarang angkatan 2012, berasal dari Kota Tegal, Jawa Tengah. Lulus pada tahun 2017, tepatnya pada tanggal 19 Januari 2017.

Dalam perjalannya menempuh pendidikan menjadi mahasiswa, Moh. Arif Faozan aktif dalam beberapa  organisasi dan bisnis.

“Sebelum saya lulus, saya bekerja marketing freelance di beberapa perusahaan properti di kota semarang, selain itu juga saya aktif di organisasi kemahasiswaan dan juga saya pernah menjadi ketua dema fakultas ekonomi dan bisnis islam tahun 2014-2015”, Ujar Moh. Arif Faozan.

Moh. Arif Faozan juga sempat bekerja di salah satu perusahaan sebagai pimpinan proyek perumahan, selama kurang lebih 4 tahun. Melihat begitu banyak pengalaman kerja yang digelutinya tak heran jika akhirnya Moh Arif Faozan membranikan diri untuk membentuk bisnis usaha pibadinya.

Pada tahun 2018 Moh. Arif Faozan merintis usaha martabak bersama istrinya dengan modal yang sangat terbatas. Menurutnya menjalani bisnis tidaklah mudah butuh perjuangan dan kerja keras. Sampai akhirnya terciptalah brand kuliner “Nona Martabak” yang sudah tidak diragukan lagi ketenarannya di Semarang terutama bagi kalangan mahasiswa UIN Walisongo.

“Saya dan istri diskusi megenai bran martabak, tercetus nona martabak, arti nona itu sendiri adalah nolong nasib, dengan harapan bisa menolong nasib kita dengan lebih baik”, Pungkasnya.

Belum genap 2 tahun memulai usaha, bisnis Nona Martabak sukses membuka empat cabang di kota Semarang yang berlokasi di Fatmawati, Mangkang, Ngaliyan, dan terakhir di Banyumanik.

Melalui bisnis ini pula Moh. Arif Faozan berhasil mempekerjakan sebagian mahasiswa UIN Walisongo Semarang sebagai karyawannya. Tentu saja hal ini sangat membantu bagi para mahasiswa tersebut agar bisa mendapatan penghasilan tambahan untuk biaya kuliah.

Berikut seklumit pesan inspiratif dari Moh. Arif Faozan berkaitan dengan bagaimana agar sukses dalam membangun bisnis usaha terutama bagi kalangan generasi muda milenial.

“Bagi temen-temen yang mau menjalani bisnis apapun, selagi kita masih muda temen-temen punya ide bisnis sekecil apapun itu dilakukan, nanti begitu bisnisnya jalan baru menghadapi beberapa masalah dan akan menemukan bagaimana cara menyelesaikannya dan juga temen-temen akan dapat  menguasai kondisi di lapangan”, Tegas Moh. Arif Faozan. Jadi berupayalah selagi mempunyai daya, jangan sampai usia muda hanya dihabiskan dengan berhedonisme tanpa memikirkan bagaimana kehidupan di masa yang akan datang. Masa depan tidak dapat diprediksi tetapi bisa diusahakan.

Exit mobile version