WCC

HADIRI UNDANGAN FORKOMTINAG, WCC BERHARAP UIN WALISONGO MEMANFAATKAN PELUANG JOB FAIR KOLABORATIF DENGAN PUSAT PASAR KERJA

Walisongo Career Center (WCC) menghadiri acara Pusat Pasar Kerja Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemnaker RI) dan Forkomtinag (Forum Komunikasi Perguruan Tinggi untuk Ketenagakerjaan) di Hotel Harris Vertu Harmoni Jakarta Pusat pada tanggal 18-20 Desember 2023 yang didanai oleh DIPA Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia. Acara yang mengundang hadir 80 orang (Pengurus Forkomtinag dan pengelola Pusat Karir Perguruan Tinggi) tersebut bertajuk “Penguatan dan Sinergitas Forum Komunikasi Perguruan Tinggi untuk Ketenagakerjaan (Forkomtinag) dalam Membangun Ekosistem Pasar Kerja Nasional”.

Hadir dalam kesempatan tersebut dan bertindak sebagai narasumber utama adalah Prof. Drs. Anwar Sanusi, MPA, Ph.D. (Sekretaris Jenderal untuk Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia), Muchamad Yusuf, S.T, M.Si (Kepala Pusat Pasar Kerja Kemnaker RI), Sigit Aryprasetyo, S.E., M.A.P. (Koordinator Jejaring Pusat Pasar Kerja Kemnaker RI), dan Anna Kurnianingsih, STP, MM (Koordinator Pembinaan Kelembagaan Penempatan Tenaga Kerja). Didukung narasumber lainnya: Prof. Dr. Phil. Al Makin (Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta), Prof. Dr. Ir. Suwarto, M.S. (Rektor Universitas Jenderal Soedirman periode 2018-2022/Pengurus Forkomtinag), Teddy Indira Budiwan, S.Psi., MM (Ketua Indonesia Career Center Network/ICCN), dan para pengurus Forkomtinag lain serta para pengelola pusat Karir Perguruan Tinggi di Indonesia.   

Sigit Aryprasetyo sebagai moderator sekaligus narasumber, mengawali penjelasan bahwa Pusat Pasar Kerja mulai ada sejak tahun 2021 sebagai unit dibawah Menteri Ketenagakerjaan untuk menjawab keresahan masyarakat atas kasus-kasus seperti human trafficking, dll yang menjerat para pencari kerja yang memanfaatkan social media dan sumber-sumber lain yang tidak valid sebagai sumber informasi mencari kerja. Pemerintah Indonesia melalui Kemnaker telah menyediakan berbagai layanan ketenagakerjaan yang dapat diakses oleh semua masyarakat Indonesia untuk mendapatkan informasi ketenagakerjaan, melalui platform SIAPkerja (Sistem Informasi dan Aplikasi Pelayanan Ketenagakerjaan) pada laman https://kemnaker.go.id. Fasilitas yang terdapat dalam aplikasi tersebut diantaranya adalah Karirhub, Skillhub, Sertihub, Bizhub, dan Talenthub. Maka, sudah seharusnya para pencari kerja dapat memanfaatkan aplikasi tersebut sebagai sumber informasi valid untuk mencari kerja, meningkatkan kompetensi melalui Pendidikan dan pelatihan, memperoleh sertifikasi serta mengembangkan jejaring dan talenta.

Anna Kurnianingsih menghimbau agar pusat karir segera mendaftar sebagai BKK “Silahkan segera mendaftarkan Pusat Karir sebagai BKK untuk kepentingan kerjasama dengan kemnaker. Bursa Kerja Khusus (BKK) adalah Unit pelayanan pada satuan pendidikan menengah, satuan pendidikan tinggi, dan lembaga pelatihan kerja yang memberikan fasilitasi penempatan alumninya (Permenaker No 39 Tahun 2016 Tentang Penempatan Tenaga Kerja Dalam Pasal 1 angka 17). Bagi yang sudah menjadi BKK, silahkan mengajukan proposal untuk mengadakan pelatihan-pelatihan ke Kemnaker”.

Sigit Aryprasetyo mengajak Pusat Karir (BKK) yang hendak mengajukan proposal Job Fair kolaboratif ke Pusat Pasar Kerja menunjukan kesiapan di dalam proposalnya untuk bekerjasama dengan menggunakan sistem cost sharing (Fifty-Fifty). Hal tersebut sudah dilakukan oleh Pusat Pasar Kerja pada tahun 2023 yang telah mendampingi 87 job fair dengan 26 Job Fair skema Cost Sharing.  Job Fair rata-rata dilaksanakan secara offline atau hybrid 2 hari. Di dalam kegiatan tersebut terdapat Seminar Karir, Talkshow, Konseling Karir, Pendampingan, serta menghadirkan sosok-sosok inspiratif seperti content creator sukses, komika, dll dengan konsep indoor sesuai template Job Fair Pusat Pasar Kerja Kemnaker. Rekapitulasi pengunjung dan pencari kerja akan diberikan oleh Pusat Pasar Kerja ke Perguruan Tinggi Penyelenggara. Lebih lanjut, Sigit Aryprasetyo memberikan tips sukses penyelenggaraan Job Fair adalah salah satunya dengan menggandeng Disnaker setempat dan perusahaan mitra. Menyimak diskusi peluang pengajuan proposal Job Fair kolaboratif di dalam forum tersebut, Sayyidatul Fadlilah (Ketua WCC) menyatakan tertarik dan mengharapkan dukungan pimpinan untuk penyelenggaraan Job Fair UIN Walisongo Semarang bisa mengambil best practice dari Job Fair Kolaboratif yang diselenggarakan Pusat Karir UIN Gusdur, UGM, UM, dan puluhan perguruan tinggi lain yang telah bekerjasama dengan Pusat Pasar Kerja Kemnaker dengan terlebih dahulu mendaftarkan WCC menjadi BKK.

Jelang acara penutupan, dibacakan usulan program kerja dari Forkomtinag 2024 kepada Kemnaker oleh Muchamad Yusuf: 1) Kemnaker melalui Pusat Pasar Kerja membuat tools seperti Karirhub Mini untuk Perguruan Tinggi agar data ketenagakerjaan dapat diakses oleh Alumni/mahasiswa (input data) maupun Admin Perguruan Tinggi (validasi data), 2) Riset Forkomtinag untuk pengembangan SPARK (Seputar Pasar Kerja) dan Database Ketenagakerjaan, 3) Penguatan peran dari Pusat Pengembangan Karir/CDC agar dapat menjadi unit yang mandiri di masing-masing universitas, 4) Kemnaker bekerjasama dengan Kemenag untuk mendorong Perguruan Tinggi Agama dalam pengembangan Pusat Karir/CDC, 5) Koordinasi Kemnaker dengan Kemendikbud untuk penarikan data mahasiswa di Universitas agar dapat masuk ke aplikasi SIAPKerja, 6) Mensosialiasisasikan Penggunaan platform SIAPKerja (Karirhub, Skillhub, Bizhub, Talenthub) kepada mahasiswa/alumni di masing-masing perguruan tinggi.

Menanggapi rekomendasi Forkomtinag, Anwar Sanusi menegaskan “Ini satu modalitas kita untuk membangun sistem informasi pasar kerja, mewujudkan link and match. Tidak akan mungkin jika tidak mengajak Kadin. Contoh kongkritnya, kita bisa mengadakan Seminar karir, Job fair (job fair offline, job fair virtual) yang kita rancang bareng2. Kita alokasikan budget secara gotong royong, termasuk dengan Kadin nanti kita minta gotong royong juga. Memang kita semangatnya kolaboratif. Kemarin sudah saya sampaikan bahwa kita di sistem pasar kerja harus membangun sistem intermediary (broker). Nah, mimpi kita semua adalah Bursa Kerja Khusus ya memposisikan diri sebagai broker. Sebagai intermediary yang kredibel, maka SDMnya perlu hebat, fasilitasnya perlu hebat, organisasinya perlu excellent. Saya pikir, ini mimpi kita semua sehingga salah satu indikator kesuksesan perguruan tinggi ya kalau pusat karirnya mampu eksis, mampu menyalurkan atau memberikan informasi yang valid dan bisa memfasilitasi lulusan untuk bisa bekerja. Jadi itu yang akan kita kerjakan sama2. Kami di pemerintah tentu sangat support dan mendukung untuk mewujudkan mimpi kita tadi. Saya juga memberikan kesempatan bicara kepada pak Wisnu dari Kadin (Kamar Dagang dan Industri), kira2 bagaimana support Kadin untuk Pusat Karir Perguruan tinggi.”

Menanggapi Anwar Sanusi, Wisnu menyampaikan bagaimana support Kadin untuk pusat karir perguruan tinggi “Alhamdulillah, di dalam perpes 68 tahun 2022 tahun lalu, dunia usaha dan industri ini untuk pertama kalinya diajak bareng oleh pemerintah dalam rangka mulai dari menyusun regulasinya sampai nanti berperan aktif di dalam pelaksanaan perpres 68 ini. Jadi tertera di dalam Stanas no 6, Permenko MK tahun 2022, dimana memang Kadin ini satu-satunya wadah bagi dunia usaha dan dunia industri sesuai dengan UU nomor 1 tahun 1987. Jadi kita di dunia usaha dan dunia industri mendapatkan amanat diantaranya pertama untuk menyusun dan memperbaharui SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) karena ini adalah modal awal untuk melangkah ke depan (mulai dari penyusunan kurikulum, kemudian nanti untuk penjaminan mutu itu dipakai menggunakan SKKNI). Kemudian Sistem Informasi Pasar Kerja (SIPK) kami juga dituntut berperan aktif memasukkan data atau memberikan informasi-informasi tentang kebutuhan dunia usaha dan dunia industri pada kebutuhan bekerja. Ini juga nanti yang akan digunakan oleh pihak-pihak lain dalam rangka untuk membangun pendidikan maupun pelatihan. Jadi, apa saja kebutuhannya, itu nanti berdasarkan pada informasi2 yang dirangkum di dalam SIPK”.

Anwar sanusi pun menambahkan harapannya agar ke depan pemerintah, dunia usaha dan dunia industri yang diwakili oleh Kadin, serta perguruan tinggi berkolaborasi semakin erat dan secara bersama-sama mengawal program serta menjadi bagian sejarah untuk mewujudkan ekosistem pasar kerja Indonesia. (Sayyidatul F/Fuji Astutik).

Exit mobile version